Kamis, 27 September 2012

Mencapai Kebahagiaan yang Sesungguhnya :)


Semua orang di dunia ini pasti ingin bahagia. Tapi, apakah kini kita sudah mendapatkan kebahagiaan tersebut? Jika kita sudah mendapatkannya, apakah itu merupakan kebahagiaan yang sebenarnya? Kita tidak pernah tahu, karena sebenarnya jawabannya ada pada diri kita masing-masing yang sejatinya merasakannya.
Ada satu cara yang bisa diterapkan untuk mendapatkan kebahagiaan sesungguhnya. Cara tersebut adalah dengan menerapkan rasa syukur. “Syukur” terdengar sangat sederhana, namun sebenarnya sangatlah sulit untuk diterapkan. Bayangkan saja diri kita saat ini, apakah kita sudah sepenuhhnya mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada kita? Jika iya, mengapa terkadang kita masih mengeluh dan merasa ada sesuatu yang seharusnya masih harus kita dapatkan.  
Lantas bagaimana kita bisa membangun syukur untuk mendapatkan kebahagiaan tersebut? Yang pertama yang harus kita lakukan adalah dengan membangun pikiran, karena seluruh diri kita merupakan hasil dari apa yang telah kita bangun di dalam pikiran. Apa yang kita pikirkan, kemungkinan besar akan kita jalankan, dan apa yang kita jalankan akan menjadi kebiasaan. Dengan membangun pikiran syukur, maka kita akan praktekkan dan pada akhirnya kita akan menjadi kebiasaan. Setelah kita berhasil membangun pikiran kita, kita harus bisa mengasai pikiran tersebut. Fokus untuk menerima kehidupan seperti apa adanya sekarang ini merupakan langlah pokok dalam melahirkan semangat syukur.  Intinya, apabila kita memilih pikiran negative tidak bersyukur, seluruh diri kita menjadi negative. Kita akan merasakan resah, marah, dan lain-lain. Sebaliknya apabila kita memilih pikran positif asyukur, kita kan senantisa diliputi oleh rasa tenang , puas dan bahagia.
Perlu kita ingat bahwa bahagia itu bukan kesenangan dan juga bukan kesuksesan. Mengapa? Karena kesenangan itu sifatnya sementara, ia bisa dicapai dari hal yang bersifat fisik atau matrial.  Kita memang akan merasa puas, namun ketika hal-hal tersebut sudah tidak ada lagi kesenagan tersebut akan hilang. Begitu juga dengan kesuksesan, kesuksesan itu bukan kebahagiaan. Kesuksesan adalah sesuatu yang telah kita capai sedangkan kebahagiaan adalah mencintai apa yang sudah kita dapatkan. Karena Kesuksesan bersifat fisik yang ketika kesuksesat tersebut menurun kita akan kehilangan kepuasan sedangkan kebahagiaan bersifat spiritual yang datangnya dari hati sehingga kapan saja dalam konisi apapun kita akan tetap merasa puas.
Bahagia adalah Syukur, Syukur adalah berbaik sangka kepada Tuhan, dan percaya kepada tuhan adalah percaya kepada-Nya. Percaya bahwa Dia Maha Segala Sesuatu, Percaya bahwa Dia selalu Memberi yang terbaik, Percaya Bahwa Cobaan adalah anugerah. Dengan begitu kita tidak perlu khawatir dengan apa yang kita dapat saat ini dan disini, karena sesungguhnya kita tidak pernah tahu rencana Allah yang harus kita tahu adalah bahwa segala sesuatu itu pasti yang terbaik untuk kita, dengan cobaan sebagai bumbu penyedapnya.
Ingatlah, syukur adalah sumber kebahagiaan yang terletak dalam diri kita, saat ini di sini, bukan di tempat lain, nanti dan di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar