Semua orang di dunia
ini pasti ingin bahagia. Tapi, apakah kini kita sudah mendapatkan kebahagiaan
tersebut? Jika kita sudah mendapatkannya, apakah itu merupakan kebahagiaan yang
sebenarnya? Kita tidak pernah tahu, karena sebenarnya jawabannya ada pada diri
kita masing-masing yang sejatinya merasakannya.
Ada satu cara yang bisa
diterapkan untuk mendapatkan kebahagiaan sesungguhnya. Cara tersebut adalah
dengan menerapkan rasa syukur. “Syukur” terdengar sangat sederhana, namun
sebenarnya sangatlah sulit untuk diterapkan. Bayangkan saja diri kita saat ini,
apakah kita sudah sepenuhhnya mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada
kita? Jika iya, mengapa terkadang kita masih mengeluh dan merasa ada sesuatu
yang seharusnya masih harus kita dapatkan.
Lantas bagaimana kita
bisa membangun syukur untuk mendapatkan kebahagiaan tersebut? Yang pertama yang
harus kita lakukan adalah dengan membangun pikiran, karena seluruh diri kita
merupakan hasil dari apa yang telah kita bangun di dalam pikiran. Apa yang kita
pikirkan, kemungkinan besar akan kita jalankan, dan apa yang kita jalankan akan
menjadi kebiasaan. Dengan membangun pikiran syukur, maka kita akan praktekkan
dan pada akhirnya kita akan menjadi kebiasaan. Setelah kita berhasil membangun
pikiran kita, kita harus bisa mengasai pikiran tersebut. Fokus untuk menerima
kehidupan seperti apa adanya sekarang ini merupakan langlah pokok dalam
melahirkan semangat syukur. Intinya,
apabila kita memilih pikiran negative tidak bersyukur, seluruh diri kita
menjadi negative. Kita akan merasakan resah, marah, dan lain-lain. Sebaliknya
apabila kita memilih pikran positif asyukur, kita kan senantisa diliputi oleh
rasa tenang , puas dan bahagia.
Perlu kita ingat bahwa
bahagia itu bukan kesenangan dan juga bukan kesuksesan. Mengapa? Karena kesenangan
itu sifatnya sementara, ia bisa dicapai dari hal yang bersifat fisik atau
matrial. Kita memang akan merasa puas,
namun ketika hal-hal tersebut sudah tidak ada lagi kesenagan tersebut akan
hilang. Begitu juga dengan kesuksesan, kesuksesan itu bukan kebahagiaan.
Kesuksesan adalah sesuatu yang telah kita capai sedangkan kebahagiaan adalah
mencintai apa yang sudah kita dapatkan. Karena Kesuksesan bersifat fisik yang
ketika kesuksesat tersebut menurun kita akan kehilangan kepuasan sedangkan
kebahagiaan bersifat spiritual yang datangnya dari hati sehingga kapan saja
dalam konisi apapun kita akan tetap merasa puas.
Bahagia adalah Syukur,
Syukur adalah berbaik sangka kepada Tuhan, dan percaya kepada tuhan adalah
percaya kepada-Nya. Percaya bahwa Dia Maha Segala Sesuatu, Percaya bahwa Dia
selalu Memberi yang terbaik, Percaya Bahwa Cobaan adalah anugerah. Dengan
begitu kita tidak perlu khawatir dengan apa yang kita dapat saat ini dan
disini, karena sesungguhnya kita tidak pernah tahu rencana Allah yang harus
kita tahu adalah bahwa segala sesuatu itu pasti yang terbaik untuk kita, dengan
cobaan sebagai bumbu penyedapnya.
Ingatlah, syukur adalah sumber
kebahagiaan yang terletak dalam diri kita, saat ini di sini, bukan di tempat
lain, nanti dan di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar